- Home >
- Pengetahuan >
- Konsumsi Buah Dan Sayur Tak Mengurangi Rasa Lapar
Pemikiran untuk mengisi perut kosong dengan buah-buahan dan sayuran
agar menjadi kenyang ternyata tidak sepenuhnya benar. Setidaknya hasil
penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengkonsumsi jus buah-buahan
sebelum makan justru menambah rasa lapar sekaligus meningkatkan berat
tubuh bagi beberapa orang.
Mengkonsumsi buah apel dan anggur sebelum makan siang membantu orang
merasa kenyang dan makan lebih sedikit ketimbang jika mereka menenggak
jus buah-buahan dalam jumlah yang sama sebagai makanan pembuka. Namun,
para ilmuwan mengungkapkan bahwa diet buah-buahan dan sayuran selama
berbulan-bulan ternyata tidak menghilangkan rasa lapar seseorang.
Beberapa dokter menyarankan orang untuk makan lebih banyak
buah-buahan dan sayuran yang lebih rendah kepadatan energinya
dibandingkan burger dan piza. Harapannya, bisa membantu mereka kenyang
lebih lama, mencegah terlalu banyak makan, dan tidak menambah berat
badan.
Namun, hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengkonsumsi
lebih banyak wortel, brokoli, dan jeruk setiap hari tidak menjauhkan
rasa lapar dalam jangka panjang. Bahkan mengkonsumsi buah-buahan dalam
bentuk minuman hanya menambah kalori pada hari itu saja tanpa pengaruh
apa pun di hari lainnya.
Temuan ini ditunjukkan dengan hasil percobaan terhadap 34 partisipan.
Para responden tersebut sebagian kelebihan berat badan, sebagian berat
tubuhnya normal, dan sebagian mengalami kenaikan berat badan antara
3,5-5 pon (1,6-2,3 kg). Mereka diberi waktu delapan minggu untuk
mengkonsumsi jus buah dalam menu makanan mereka. Responden yang bertubuh
lebih berat juga bertambah berat badannya ketika mereka mengkonsumsi
lebih banyak buah-buahan dan sayuran.
Richard Mattes dari Purdue University di Wesy Lafayette, Indiana dan
rekan-rekannya menemukan bahwa ketika mereka memberi makan para
sukarelawan makan siang reguler berupa makaroni dan keju, para
sukarelawan itu mengkonsumsi rata-rata 785 atau 821 kalori.
Ketika partisipan yang sama mengkonsumsi makanan dengan buah segar
dan yang dikeringkan, diikuti dengan makanan utama, mereka mengkonsumsi
678 kalori selama makan siang–termasuk buah-buahan. Ketika mereka
memulai makan dengan jus buah-buahan, total kalori yang dikonsumsi
mencapai 891 kalori.
Secara umum, orang mengkonsumsi sekitar 400 kalori atau lebih, ketika
mereka makan siang dimulai dengan jus, dibandingkan dengan saat mereka
makan dimulai dengan buah-buahan segar. Inilah yang terungkap dari
penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity.
Namun, hasil temuan ini, menurut Mattes dan rekan-rekannya, tidak
berlangsung untuk jangka panjang. Ketika para ilmuwan memberikan 400
hingga 550 kalori kepada para sukarelawan tersebut setiap hari selama
delapan minggu, ternyata tidak ada perubahan dari rasa lapar atau
kenyang selama periode tes.
Hal ini berarti, menambahkan buah-buahan dan sayuran untuk mengikuti
panduan nutrisi yang dianjurkan, kemungkinan tidak akan cukup membuat
seseorang merasa kenyang dan kehilangan berat badan. Hal tersebut justru
cenderung meningkatkan berat tubuh mereka, kata para ilmuwan.
“Jika Anda meminta orang untuk menambahkan sesuatu dalam menu makanan
mereka, Anda kemungkinan tidak akan kehilangan berat badan atau naik
berat badannya, bahkan dengan buah-buahan dan sayuran,” ujar Barbara
Rolls, kepala ilmu nutrisi di Pennsylvania State University di
University Park, seperti dikutip Reuters, 30 November 2012.
“Anda harus berhati-hati untuk memastikan bahwa Anda menekankan
subsitusi, bukan sekadar, makan ini lebih banyak atau makan itu lebih
banyak,” kata Rolls, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut benar untuk minuman karena tubuh
mengatur rasa lapar dan haus secara berbeda dan orang lebih sering
berpikir untuk makan lebih sedikit serta menggantinya dengan jus atau
minuman berkalori lainnya.