- Home >
- Berita Bola >
- 6 Wasit Kontroversial di Liga Champions
1. Cuneyt Cakir (Turki)
Wasit berusia 36 tahun ini
menjadi sorotan utama usai duel Manchester United kontra Real Madrid
pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2012/2013. Cakir membuat
keputusan kontroversi pada menit ke-56. Kontak fisik yang melibatkan
Luis Nani dan Alvaro Arbeloa, mendorongnya untuk memberikan kartu merah
langsung untuk winger Setan Merah tersebut.
Cakir mengusir Nani
karena menganggap pemain asal Portugal tersebut melakukan pelanggaran
keras, yakni mengangkat kaki terlalu tinggi, sehingga mengenai perut
Arbeloa.
Keputusan tersebut jelas mendapat protes keras dari
pemain United, bahkan sang pelatih Sir Alex Ferguson. Pasalnya,
keputusan tersebut jelas merugikan kubu United yang saat itu tengah
unggul 1-0.
Imbas dari minus pemain, United harus menerima
kenyataan Madrid berhasil membalikkan keadaan lewat gol Luka Modric dan
Cristiano Ronaldo. Skor akhir 2-1 memaksa United tersingkir dari
panggung Liga Champions (kalah agregat 2-3).
2. Massimo Busacca (Swiss)
Wasit
yang satu ini nampaknya tidak akan dilupakan oleh Robin van Persie.
Striker Arsenal yang kini berkostum Manchester United itu sempat jadi
korban keputusan kontroversi Busacca.
Kejadian tersebut terjadi
pada babak leg kedua 16 besar musim 2010/2011, saat Barcelona menjamu
Arsenal, Maret 2011. Busacca dengan ‘kejam’ memberikan kartu kuning
kedua hanya karena RvP dinilai tidak mengindahkan peluitnya.
Di
bawah riuh sorakan 90.000 penonton di Camp Nou, Van Persie tidak
mendengar peluit Busacca yang menandakan sang pemain sudah dalam posisi
offside, dan terus menendang bola ke gawang Victor Valdes. Sialnya,
Busacca tidak memberikan ampun dan langsung mengganjarnya kartu kuning
kedua pada menit ke-56.
Sebelumnya, Van Persie sudah mendapatkan
kartu kuning saat melakukan pelanggaran terhadap Dani Alves. Keputusan
tersebut sontak mendapat perlawanan dari RvP yang merasa tidak mendengar
suara peluit.
Namun, penjelasan striker kidal itu tak mengubah
keputusan Busacca. Dengan hanya bermain dengan 10 pemain, Arsenal
akhirnya dipaksa menyerah 1-3 dan tersingkir meski pada leg pertama
berhasil mengalahkan Barca 2-1 (agregat 4-3).
Usai pertandingan,
pelatih Arsene Wenger yang nampak masih kecewa mengatakan bahwa
keputusan Busacca ‘sangat memalukan’. Sementara Van Persie mengatakan,
keputusan wasit itu seperti sebuah “candaan yang kasar.”
3. Tom Henning Ovrebo (Norwegia)
Nah,
wasit yang satu ini pastinya masih lekat diingatan fans Chelsea. Ya,
Tom Henning Ovrebo merupakan salah satu wasit yang tak mungkin bisa
dilupakan Chelsea dan seluruh fansnya.
Pemicunya adalah sejumlah
keputusan kontroversialnya saat Chelsea berhadapan dengan Barcelona pada
semifinal leg kedua di Stamford Bridge, Mei 2009. Wasit asal Norwegia
itu mendapat kecaman dari kubu Chelsea yang geram dengan keputusan
kontroversinya.
Salah satu yang paling membuat kecewa adalah,
keputusan Ovrebo tidak menghadiahkan penalti kepada Chelsea, menyusul
handball Gerard Pique di awal babak kedua. Selain itu, pelanggaran Eric
Abidal kepada Nicolas Anelka di kotak penalti pada menit ke-65 juga
luput dari pandangannya.
Akibatnya Chelsea akhirnya harus
tersingkir, setelah Andres Iniesta sukses membalas gol Michael Essien di
masa injury time untuk memaksakan hasil 1-1. Barca lolos berkat
keunggulan gol tandang, karena bermain 0-0 di Camp Nou pada leg pertama.
Usai
pertandingan, seluruh awak Chelsea terutama Didier Drogba langsung
melabrak Ovrebo. Drogba yang tak kuasa menahan emosi, bahkan sampai
melontarkan kata kasar yang membuatnya terkena sanksi dari UEFA.
4. Wolfgang Stark (Jerman)
Jose
Mourinho punya kenangan pahit ketika nama wasit ini disebut. Pelatih
Portugal tersebut sempat dihukum mendampingi tim dari tribun penonton
saat membesut Real Madrid.
Stark mengusir Mourinho dari bench
pemain dan memintanya duduk di tribun penonton, saat Madrid menjamu
seteru abadinya Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions
musim 2010/2011.
Keputusan tersebut diberikan menyusul komentar
Mou kepada asisten wasit saat Stark mengganjar Pepe dengan kartu merah
akibat dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Dani Alves. Mou
kabarnya melontarkan sindiran dengan menyebut “Well done” untuk
keputusan Stark.
Tanpa Mourinho dan kehilangan Pepe di sisa 30
menit laga, Madrid akhirnya keteteran meladeni gempuran-gempuran Barca.
Akhirnya, gawang Iker Casillas jebol sebanyak dua kali lewat aksi Lionel
Messi. Unggul 2-0, Barca akhirnya melaju ke final setelah menahan
Madrid 1-1 di Camp Nou pada leg kedua.
5. Antony Gautier (Prancis)
Selain
Cuneyt Cakir, wasit lain yang membuat keputusan kontroversial di musim
ini adalah Antony Gautier. Wasit asal Prancis ini membuat kontroversi
saat memimpin laga FC Nordsjaelland kontra Shakhtar Donetsk pada babak
penyisihan Grup E Liga Champions 2012/2013.
Pada laga tersebut,
Gautier mengesahkan gol Luis Adriano yang mencoreng nilai sportifitas.
Kejadian bermula ketika salah seorang bek Nodsjaelland coba memberikan
umpan balik ke kiper, karena sebelumnya terjadi pelanggaran.
Namun,
bola yang bisa dikatakan belum play on, dan belum sampai ke kaki kiper,
disambar Adriano. Striker Brasil tersebut kemudian menggiring bola ke
gawang dan mencetak gol, sementara para pemain Noordsjaelland nampak
kebingungan karena mereka belum siap. Sialnya, Gautier sebagai pengadil
justru mengesahkan gol tersebut.
Insiden kontroversi yang
berujung kemenangan Shakhtar 5-2 itu secara tak langsung berimbas pada
pertarungan tim-tim di Grup E. Chelsea yang berstatus sebagai juara
bertahan pun harus berada dalam posisi terjepit.
Di laga terakhir
penyisihan grup, peluang Chelsea lolos bergantung pada hasil laga
Shakhtar kontra Juventus. Untuk lolos, The Blues tak hanya harus
mengalahkan Nordsjaelland, tapi juga berharap Shakhtar mengalahkan Juve.
Namun, faktanya justru Juve yang menang 1-0. Dengan demikian, Chelsea
pun harus turun kasta ke Europa League, sementara Shakhtar dan Juventus
mewakili grup E di babak 16
besar.
6. Lubos Michel (Slovakia)
Lubos
Michel menjadi sorotan utama dalam duel Chelsea kontra Liverpool pada
leg kedua babak semifinal kontra Chelsea di musim 2004/2005.
Keputusannya mengesahkan gol Luis Garcia dianggap kontroversial.
Duel
dua tim Inggris di Anfield, berlangsung cukup sengit karena kedua tim
masih sama-sama berpeluang lolos ke final, menyusul hasil 0-0 pada
pertemuan pertama di markas Chelsea, Stamford Bridge.
Namun, saat
laga baru memasuki menit ke-4, Michel mengambil keputusan yang
disebut-sebut sangat buruk. Wasit asal Cekoslovakia (sekarang Slovakia)
ini mengesahkan gol sundulan Luis Garcia yang kemudian disapu William
Gallas.
Dari kubu Chelsea, mereka meyakini bola hasil sundulan
Garcia itu belum melewati garis gawang. Namun, Michel justru mengesahkan
gol tersebut sehingga The Reds melaju ke final berkat kemenangan 1-0.
Jose
Mourinho yang berada di kursi kepelatihan Chelsea kala itu, tidak bisa
menerima keputusan tersebut. Manajer berjuluk The Special One itu bahkan
melabeli gol tersebut sebagai “gol hantu.”