- Home >
- Berita Bola >
- Ronaldo Terlalu Manis Bagi Manchester United
Posted by : Vaiz
9 Mar 2013
Di film Habibie & Ainun, ada scene
di mana Habibie menangis saat kembali ke hangar PT. Dirgantara
Indonesia ketika melihat pesawat N-250 miliknya yang telah lama
ditinggal. Cristiano Ronaldo pun mungkin akan merasakan hal sama tengah
pekan ini kala Real Madrid menjamu Manchester United walau tak akan
sedramatis itu.
Cristiano
Ronaldo hengkang 4 tahun yang lalu dari Old Trafford, menyisakan
beberapa kenangan baginya dan bagi Manchester United pula. Torehan 118
gol untuk United sudah barang tentu menjadi memori manis tersendiri.
Kartu merah saat menjegal alumni United yang berseragam City, Andy Cole,
pada tahun 2006 juga pasti terekam dalam benaknya. Ada pula kenangan
berharga Ronaldo sebagai pencetak gol ke-1000 Manchester United di
Premier League pada tahun 2005.
Komentar
Ronaldo jelang laga pun terdengar seperti seorang anak kostan yang
merindukan masakan rumah buatan ibunya di kampung halaman. “Berada di
Manchester United – yang merupakan salah satu tim terbesar di dunia –
saat masih 18 tahun adalah seperti mimpi!” adalah komentar yang lugu dan
klise dari seorang pemain sebesar Ronaldo. Ibu dari anak kostan ini
tentunya adalah Sir Alex Ferguson. Fergie bahkan membalas pujian Ronaldo
dengan mengatakan, “Zidane adalah pemain fantastis, begitu pula Figo.
Namun, mereka tidak sebaik Ronaldo.” Sungguh romantis, bukan?
Namun,
romantisme ini tak akan terjadi pada laga di Madrid nanti. Ronaldo
tentu akan bermain dengan profesional untuk Madrid, lagipula dia terlalu
hebat ketika berkostum Los Blancos. Average goal per game Ronaldo di Real Madrid jauh lebih mengesankan, 1.01 goals per game, angka yang melebihi saat dirinya masih di United dengan rataan 0.40 goals per game.
Khususnya di Champions League, Ronaldo telah mengemas 29 gol dari 34
pertandingan untuk Madrid, terpaut cukup jauh dengan prestasinya semasa
di United dengan 16 gol dari 55 pertandingan. Capaian gol Ronaldo di
Madrid juga terbilang fantastis dengan mencetak gol terbanyak Madrid
dalam satu musim di berbagai kompetisi sebanyak 60 gol pada musim lalu,
melampaui torehan alumni Madrid lain dalam satu musim seperti Ferenc
Puskas, Alfredo Di Stefano, dan Raul Gonzales.
Fans Manchester United memang tidak bisa memungkiri hal tersebut. Chant
“Viva Ronaldo” sayup-sayup masih sering menggema di sekitar tribun Old
Trafford. Sebanyak 9 trofi berhasil Ronaldo sumbangsihkan untuk lemari
piala di lorong sudut Old Trafford. Terlebih lagi, Ronaldo juga adalah
pengusung nomer punggung #7 terbaik setelah Beckham hengkang ke Estadio
Santiago Bernabeu tepat saat Ronaldo datang ke United. Owen tentu tak
begitu mengesankan saat mengenakannya, belum lagi Valencia yang masih
jauh dari masa subur di musim ini. Ferguson pun menyadari bahwa United
sudah hampir tidak mungkin mendatangkan anak emasnya ini untuk kembali
atas pertimbangan finansial mengingat banderol harga Ronaldo yang telah
berlipat ganda. Sempat muncul celah kesempatan untuk menggaet Ronaldo
saat isu kebahagiaan Ronaldo yang terkhianati di Real Madrid merebak,
namun produktivitasnya di musim ini tidak membuktikan adanya konflik
tersebut.
Kengerian
Ronaldo musim ini, menurut Opta, dilihat dari sumbangan golnya sebanyak
43% untuk Real Madrid dengan melesakkan 24 gol dari 22 pertandingan di
La Liga. Ronaldo menempati peringkat kedua pencetak gol terbanyak
sementara di antara seluruh pemain European Top-Flight League, terpaut
11 gol dari sang jawara, Lionel Messi. Sulit rasanya menghentikan form baik ini yang semakin trengginas ketika Ronaldo mencetak hattrick saat Madrid menggilas Sevilla 4-1 di 4 hari sebelum kick-off laga kontra Manchester United. Hanya Irina Shayk yang mampu menghentikan Ronaldo dari fokus pada laga akbar ini.